Suatu hari pada tahun 2006 Lanny Sugiharta, Senior Unit Manager Agency
Prudential Indonesia yang sukses, menerima telepon dari salah seorang
nasabahnya yang terkapar di rumah sakit. Nasabahnya meminta bantuan
dirinya mencairkan klaim asuransi untuk biaya rumah sakit. Tanpa pikir
panjang, Lanny dengan sepenuh hati melayani permintaan nasabahnya, mulai
dari mengantarkan sendiri dokumen klaim, mencairkan, hingga membereskan
urusan dengan rumah sakit. Padahal, semestinya ia bisa menyuruh
sekretarisnya untuk melakukan semua itu.
Di lain waktu Lanny tak kuasa menahan haru ketika mengantarkan
nasabahnya, seorang ibu muda yang menggendong anaknya yang masih kecil,
mengambil klaim kematian suaminya. Dadanya makin sesak ketika nasabahnya
mengatakan uang klaim tersebut akan digunakan untuk membuka usaha guna
menyambung hidup dan membiayai sekolah anak.
”Agen asuransi
adalah pekerjaan yang mulia. Jika kita melengkapi profesi yang mulia itu
dengan bekerja total dan menggunakan hati, hidup akan jadi lebih
berarti. Pendapatan yang berlimpah dengan sendirinya akan mengikuti,”
kata ibu dua anak itu.
Jenjang karier
Hanya dalam
empat tahun—Lanny menjadi agen asuransi sejak tahun 2004—ia kini telah
mencapai puncak jenjang karier agen, yakni senior agency manager. Ia
sungkan membocorkan berapa pendapatannya. Ia hanya mengatakan, tidak
lagi memiliki beban finansial. Ia telah menjamin seluruh biaya
pendidikan anak-anaknya sampai kuliah, biaya kesehatan seluruh keluarga,
bahkan pensiun di hari tua. Kehidupannya kini bagai bumi dan langit
dibandingkan saat dirinya belum menjadi agen.
Dengan menjadi agen
asuransi, katanya, seseorang bisa berubah dari zero jadi hero, dari
nothing menjadi something, dan dari diremehkan menjadi dihargai.
Di
tangannya, pekerjaan agen yang kerap dibilang susah oleh banyak orang
menjadi serba mudah. ”Siapa bilang menjadi agen asuransi sukses itu
sulit. Saya saja hanya butuh empat tahun untuk sukses, mana ada profesi
lain yang bisa seperti ini,” tandasnya.
Kuncinya, kata Lanny,
hanyalah totalitas, sepenuh hati, serta teguh pada pendirian dan impian.
Soal teknis dan kepintaran bukanlah nomor satu. ”Teknis bagaimana
menjadi agen yang baik tinggal mengikuti apa-apa yang telah digariskan
perusahaan asuransi. Saya tidak mencoba teknik-teknik lain dalam
memasarkan asuransi, saya mengikuti aturan yang telah digariskan
Prudential 100 persen,” ujarnya membeberkan kiat suksesnya.
Bermula
sebagai nasabah Prudential pada tahun 2001, Lanny akhirnya tertarik
menjadi agen pada tahun 2004. Dia jatuh cinta pada profesi agen asuransi
karena pekerjaannya yang mulia dan penuh pelayanan. Selain itu, ia juga
bisa membantu banyak orang merencanakan keuangan untuk menuju masa
depan yang sejahtera. Ia juga percaya sistem asuransi itu banyak
manfaatnya, terbukti ketika menjadi nasabah, Lanny sangat terbantu
ketika keluarganya terkena musibah.
Lanny pun melangkah dengan
mantap memasuki dunia agen asuransi. Tak tanggung-tanggung, pekerjaan
lamanya sebagai manajer pemasaran di sebuah perusahaan swasta langsung
dilepasnya. ”Saya harus bisa melayani nasabah setiap saat. Jika saya
tetap bekerja sebagai karyawan, lalu tiba-tiba nasabah meminta bantuan
ketika saya masih di kantor, tentu akan sulit memenuhi permintaan
nasabah. Nasabah akhirnya merasa tidak aman seolah ditinggalkan,”
katanya.
Pada masa awal menjadi agen bagaimanapun tetap ada
tantangan yang menghadang, apalagi dia mulai dari nol. Jika sebelumnya
selalu bepergian menggunakan mobil kantor, kini ia terpaksa harus naik
bis kota atau ojek.
Pendapatan yang diterimanya juga tiba-tiba
anjlok. Gaji manajer pemasaran yang sebelumnya rutin diterima setiap
bulan tiba-tiba hilang, sementara pendapatan sebagai agen asuransi
pemula belumlah seberapa.
Pernah suatu kali tebersit niatan untuk
kembali menjadi karyawan. Namun, pikiran tersebut buru-buru ditepisnya.
Ia ingat impiannya untuk meningkatkan martabat keluarga dan membuat
bangga orangtuanya.
”Akhirnya saya coba tetap fokus, pantang
menyerah, bekerja giat, bekerja dengan hati dengan motivasi melayani
nasabah. Hasilnya, dalam waktu lima bulan sejak jadi agen, pendapatan
saya kembali normal. Pada bulan-bulan berikutnya pendapatan saya terus
meningkat,” katanya.
Totalitas
Totalitasnya pada
masa awal menjadi agen asuransi juga tecermin dari cara ia memasuki
dunia asuransi. Tak seperti agen-agen lain yang mencoba langsung menjual
produk meskipun pengetahuannya masih belum seberapa. Lanny betul-betul
mempersiapkan diri sebelum betul-betul terjun sebagai agen. Ia lahap
semua pelatihan yang diberikan Prudential. Bahkan ia tak segan-segan
mendatangi rumah leader-nya untuk mendapat tambahan pengajaran.
Jerih
payahnya sebagai agen terus berbuah manis. Berbagai penghargaan sebagai
agen ia sabet. Ia juga menjadi anggota million dollar round table
(MDRT) atau pertemuan agen-agen asuransi top sedunia.
Impiannya kini melihat masyarakat Indonesia lebih sejahtera melalui
perencanaan keuangan. Lainnya melihat profesi agen menjadi betul-betul
dihargai dan diminati orang. (FAJ)
Dapatkan artikel ini di URL:
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2008/05/22/01413773/kerja.total.dengan.hati
Gambar : www.zinoxsis.blogspot.com
nice :)
BalasHapusAxzoizman Indonesia